Monday, January 14, 2008

Inikah jiwa masyarakat kita yang sakit? atau malah kampungan?

Ini dari temen anggota milis baleno dan otomotif list. Drive safety...
Harap diingat, bahwa penulis saat itu menggunakan Sepeda Motor juga
 
Mohon disebarluaskan.

Yth. Para Pengguna Jalan Raya

Saya mau sedikit mencurahkan apa yang saya rasakan di dalam hati saya. Perasaan ini berhubungan dengan kejadian yang saya dan banyak pengguna jalan lain pada hari minggu pagi, 13 Januari 2008 sektar pukul 02.00. Lokasi kejadian terletak di sepanjang Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur sampai dengan Jalan Raya D.I. Panjaitan, Jakarta Timur.

Saya pulang dari rumah mertua di Tambun, bekasi pukul 01 dinihari bersama istri dengan mengendarai sepeda motor. 1 jam pertama saya sangat menikmati perjalanan dan motor dapat melaju dengan lancar dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Tetapi ketika sampai di perempatan Jl. Raya Kalimalang, dimana biasanya terdapat banyak penjual buah2an pada saat siang hari, atau sebelum universitas Borobudur bila dilalui dari arah bekasi ke Cawang, kami dikejutkan oleh suara knalpot yang menggelegar dan suara sirene dan klakson
yang sangat ramai dari arah kiri depan kami. Kondisi kami saat itu sedang melaju karena lampu lalulintas berwarna hijau. Tiba-tiba ada serombongan orang (+/- 40 motor Honda Tiger Revolution) yang membelok dengan kecepatan tinggi dan ada satu atau dua motor yang menghadang perjalanan kami. Saya berusaha mengerem, dan tidak mungkin mengerem dengan keras karena hal itu sama saja konyol, saya bisa terjatuh karena kemungkinan roda akan mengunci. Jadi, saya berhasil menghindari tabrakan dengan kendaraan yang memblokir
jalanan tetapi malah masuk ke dalam konvoi mereka. Saya perhatikan di box motor mereka tertulis www.tiger-revo.com dari sinilah saya tahu bahwa mereka adalah Club DeNyuT.

Nah.. sekarang malah terjadi hal-hal yang kurang simpatik dari orang-orang yang memiliki kemampuan berlebih dari sisi finansial. Karena berada dalam rombongan, mereka berusaha membuat saya mundur dengan banyak cara. Pertama memainkan gas, kemudian membunyikan klakson, mendahului saya dengan jarak yang sangat tipis, dan terakhir yang sangat2 tidak masuk di nalar, telapak
tangan kanan saya yang memegang selonsong gas ditepuk sampai dua kali. Perlakuan seperti itu bukan saya saja yang menerima, sebuah sepeda motor yang dinaiki oleh suami istri yang sudah cukup berumur dipaksa untuk mengerem dengan keras dan hampir keluar dari jalan raya. Saya sudah berfikir motor tersebut akan jatuh. Alhamdulillah.., hal tersebut tidak terjadi. Kemudian, mereka juga memaksa mobil2 dan kendaraan lain dari arah berlawanan harus mengerem secara mendadak dan ada satu kejadian dimana hampir terjadi tabrakan
beruntun antara tiga mobil. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mereka berkonvoi membentuk dua lajur tetapi ada beberapa motor yang maju sehingga membentuk tiga lajur dan melakukan gerakan2 zig-zag.

Memasuki jalan D.I. Panjaitan, dibawah jembatan tol mereka memainkan gas, membunyikan klakson dan sirine dan hal itu membuat suasana sangat2 tidak menyenangkan. Saya sempat bertemu kembali dengan orang yang menepuk tangan saya dan saya letakkan telunjuk saya di kepala, maksud saya "HEI, PAKE OTAK DONG KALO' BAWA KENDARAAN". Dia memberi isyarat dengan mengangkat jempol. Saya cuma lambaikan tangan saya sambil berfikir, "Ah... Ga ada gunanya ngurusin orang yang ga bisa menghargai orang lain.."

Selesai? Belum....
Setelah memainkan gas, membunyikan klakson dan sirine mereka berhenti ditengah jalan...
"apa lagi nih maksudnye?"
Ternyata mereka berpamit2an, karena mereka akan berpisah arah. Bayangkan, mereka pamitan di tengah jalan dan menyebabkan kemacetan dan lagi2 saya dan orang2 dibelakang mereka harus mengerem dengan kuat..

Pertanyaan saya...
1. Apa mereka itu tidak punya otak?
2. Apa mereka itu tidak punya hati?
3. Apa mereka itu semua terbuat dari bahan anti luka?
4. Apa mereka itu TUHAN?
5. Apa mereka itu beda dengan geng motor yang kemarin2 marak di Bandung.

Coba saya kutipkan Visi mereka
VISI
Menjunjung solidaritas, kekeluargaan dan persatuan pecinta Honda Tiger Revolution pada khususnya dan pecinta bikers pada umumnya.

Mana solidaritasnya? Apakah solidaritas itu berarti "Hei, lo minggir dong... Motor gua mau lewat!"

Mana rasa kekeluargaannya? Apakah kekeluargaan itu berarti, "Hei, lo minggir dong.. Gw mau cepet sampe rumah. Gua dah kangen sama anak2 gua!"

Mana persatuannya? Apakah persatuan itu berarti, "Hei, lo minggir dong.. Rombongan gw ga boleh pecah nih...!"

Wah, saya rasa mereka harus banyak belajar sama keponakan saya yang baru berumur 1,5 tahun..

MISI
1. Sebagai wadah komunikasi dan aspirasi pecinta motor Honda Tiger Revolution.
2. Memberikan kontribusi dan manfaat positif kepada masyarakat.
3. Menjadi partnership sesama pecinta kendaraan bermotor dengan tidak mengesampingkan pekerjaan dan keluarga.

saya rasa nomor 2 dan 3 dari misi ini di hapus saja.. karena tidak ada buktinya. Tidak ada manfaat positif bagi saya dan pengguna jalan lain yang anda dhalimi. Kontribusi ada, yaitu membuat pengguna jalan lain harus selalu waspada bila berhadapan dengan anda semua. Dan saya tidak mau berpartnership dengan anda! Karena sifat orang dapat terlihat dari perilakunya di jalan raya.

Bagaimana kalau sampai ada yang tersenggol oleh motor anda sehingga jatuh dan luka2. Apa anda mampu bertanggung jawab?

Saya lihat di susunan organisasinya ada Seksi Agama & Sosial. Saya rasa anda harus bekerja keras, Mas. Kelakuan2 seperti ini tidak dapat dimaafkan. Dan keridhoan Allah SWT adalah keridhaan orang yang dianiaya dan memaafkan. Mohon anda dapat membantu diri anda dan teman2 anda untuk berubah ke arah yang lebih baik. Sehingga VISI dan MISI organisasi anda bukan cuma pepesan kosong.

Ah, saya rasa cukup itu saja unek2 saya. Terima kasih.

Afif Hardian Syah
Pengguna Jalan Raya Juga

No comments: